Kamis malam, 14 Feb 2008, bertempat di Auditorium kantor Smart telecom, di JL Sabang, dilakukanlah launching HP bundling SMART. HP produksi Haier ini memiliki fitur warna dan proteksi nomer telepon yang tidak disenangi sekaligus bisa memprotect isi SMS dengan password. Menarik kan?
Nantikan saja iklannya di TV atau media cetak.
Harganya cuma Rp. 288.000,- sudah termasuk PPN.
Fasilitas: HP warna, kartu perdana dengan pulsa 10 rb dan gratis nelpon ke sesama Smart di seluruh kota besar/menengah di P.Jawa untuk masa 90 hari setelah diaktifkan.
Mau pesan dengan harga dealer ? Hubungi 021-99168-717, di Asia Perdana.
Minggu, 17 Februari 2008
Senin, 11 Februari 2008
Car Branding ESIA...ciamiiik dech !

Pagi ini, Selasa Feb 2008, jam 09.00 sedianya aku mengantarkan mobil untuk branding Esia. Tapi aku lupa, karena baru bangun. Langsung saja aku minta sang driver untuk meluncur ke Gerai Esia ITC Cempaka Mas.
Aku masih menunggu hasil brandingan tersebut sampai sore hari. Sebagai Dealer/Distributor ESIA, tentunya perusahaanku juga harus loyal dan turut mensukseskan penjualan Esia di Jakarta, terutama di seputaran Kelapa Gading, Rawamangun dan Pulogadung.
Untung Pakai Esia !
Perlu HP Hwawei Esia, telp saja ke 021-99169.717.
Salam dan Sukses !
Aku masih menunggu hasil brandingan tersebut sampai sore hari. Sebagai Dealer/Distributor ESIA, tentunya perusahaanku juga harus loyal dan turut mensukseskan penjualan Esia di Jakarta, terutama di seputaran Kelapa Gading, Rawamangun dan Pulogadung.
Untung Pakai Esia !
Perlu HP Hwawei Esia, telp saja ke 021-99169.717.
Salam dan Sukses !
Kunjungi pula: http://www.mpishop.com/ dan http://bisnistemanku.blogspot.com
Sabtu, 09 Februari 2008
Tarif Murah Tekan SMS
Sabtu, 09 Feb 2008,
sumber: www.jawapos.com
SURABAYA - Persaingan tarif (lebih murah) di kalangan operator, terutama GSM (global system for mobile communication), mampu mendongkrak tajam pertumbuhan layanan voice (panggilan). Sebaliknya, hal itu menekan pertumbuhan layanan SMS (short message service).Menurut Liedya Andayani, Regional Sales Operation Manager East Java PT Excelcomindo Pratama Tbk, operator XL, tarif murah mengubah perilaku pengguna telepon seluler. Mereka tidak lagi berpikir panjang untuk komunikasi lewat panggilan, seperti sebelumnya.
"Ini akhirnya menyebabkan call traffic (lalu lintas panggilan) tumbuh cukup tajam," ujarnya seusai peluncuran promo gratis 120 SMS pelanggan XL Jempol kemarin (8/2).Dia menuturkan, perubahan perilaku konsumen itu berpengaruh pada komposisi pelanggan. Dengan tiga produk kartu (Jempol, Bebas, dan Xplor), saat ini XL memiliki 2,6 juta pelanggan di Jatim. Dua tahun lalu kontribusi pelanggan Jempol masih terbesar, yaitu 52 persen. Disusul Bebas 45 persen dan Xplor 3 persen. Saat ini, kata dia, pelanggan Bebas 67 persen, Jempol 32 persen, dan XPlor 1 persen. "Tahun lalu pelanggan Bebas tumbuh 153 persen, dan Jempol 7 persen," katanya.
Meskipun kontribusinya turun, dia menyebut segmentasi Jempol tak tergerus. "Volume maupun trafiknya tetap," imbuhnya.Lewat program baru, XL berharap bisa menjaga pelanggan Jempol tetap aktif. Terutama, di daerah seperti Madiun, Trenggalek, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan, dan Madura yang menjadi kantong TKI. Selain layanan SMS, Jempol identik dengan telepon hemat ke luar negeri. "Segmen pelajar dan mahasiswa juga jadi fokus," katanya. (kia)
sumber: www.jawapos.com
SURABAYA - Persaingan tarif (lebih murah) di kalangan operator, terutama GSM (global system for mobile communication), mampu mendongkrak tajam pertumbuhan layanan voice (panggilan). Sebaliknya, hal itu menekan pertumbuhan layanan SMS (short message service).Menurut Liedya Andayani, Regional Sales Operation Manager East Java PT Excelcomindo Pratama Tbk, operator XL, tarif murah mengubah perilaku pengguna telepon seluler. Mereka tidak lagi berpikir panjang untuk komunikasi lewat panggilan, seperti sebelumnya.
"Ini akhirnya menyebabkan call traffic (lalu lintas panggilan) tumbuh cukup tajam," ujarnya seusai peluncuran promo gratis 120 SMS pelanggan XL Jempol kemarin (8/2).Dia menuturkan, perubahan perilaku konsumen itu berpengaruh pada komposisi pelanggan. Dengan tiga produk kartu (Jempol, Bebas, dan Xplor), saat ini XL memiliki 2,6 juta pelanggan di Jatim. Dua tahun lalu kontribusi pelanggan Jempol masih terbesar, yaitu 52 persen. Disusul Bebas 45 persen dan Xplor 3 persen. Saat ini, kata dia, pelanggan Bebas 67 persen, Jempol 32 persen, dan XPlor 1 persen. "Tahun lalu pelanggan Bebas tumbuh 153 persen, dan Jempol 7 persen," katanya.
Meskipun kontribusinya turun, dia menyebut segmentasi Jempol tak tergerus. "Volume maupun trafiknya tetap," imbuhnya.Lewat program baru, XL berharap bisa menjaga pelanggan Jempol tetap aktif. Terutama, di daerah seperti Madiun, Trenggalek, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan, dan Madura yang menjadi kantong TKI. Selain layanan SMS, Jempol identik dengan telepon hemat ke luar negeri. "Segmen pelajar dan mahasiswa juga jadi fokus," katanya. (kia)
Label:
Berita sumber Lain
Minggu, 27 Januari 2008
MPI Shop menjadi Distributor SMART di Bekasi
Minggu ini kami mendapatkan kebahagiaan dengan bergabung menjadi salah satu DISTRIBUTOR produk SMART Telecom yang lagi naik daun. Kami menyediakan produk handphone paket, Perdana dan voucher. Produk HP yang kami sediakan bermerk: ZTE dan Haier.
Smart Telecom yang dilahirkan oleh Sinar Mas Group merupakan salah satu operator CDMA berfrekuensi 1900 MHz. Coverage areanya sudah mencakup hampir semua kota di P. Jawa terutama kota-kota besar di sepanjang pantai utara. Bahkan bulan depan rencanya akanmasuk ke P. Bali menyusul Esia yang masuk ke kota dewata Desember 2007.
Gencarnya promosi di TV, harga produk bandling yang relatif sangat murah bahkan promo telepon gratis ke sesama SMART menjadi daya tarik dan lirikan oleh para pengguna HP yang makin cerdas.
Saya yakin di masa-masa mendatang, dengan dukungan tim marketing-sales yang solid & agresif, promosi yang kuat dan technical support yang baik akan menjadikan SMART tumbuh cepat. Amieen.
Anda butuh HP ZTE & Haier paket SMART ?
Hubungi kami sekarang juga ! ke:
Jaktim-PTC: 021-98062600.
JaCC Tanah Abang : 021-9994.8888.
Bekasi: 021-9159.5559 dan 021-98833.555.
ITC Cempaka Mas: 021-988.33.222 atau 99.168.717.
Smart Telecom yang dilahirkan oleh Sinar Mas Group merupakan salah satu operator CDMA berfrekuensi 1900 MHz. Coverage areanya sudah mencakup hampir semua kota di P. Jawa terutama kota-kota besar di sepanjang pantai utara. Bahkan bulan depan rencanya akanmasuk ke P. Bali menyusul Esia yang masuk ke kota dewata Desember 2007.
Gencarnya promosi di TV, harga produk bandling yang relatif sangat murah bahkan promo telepon gratis ke sesama SMART menjadi daya tarik dan lirikan oleh para pengguna HP yang makin cerdas.
Saya yakin di masa-masa mendatang, dengan dukungan tim marketing-sales yang solid & agresif, promosi yang kuat dan technical support yang baik akan menjadikan SMART tumbuh cepat. Amieen.
Anda butuh HP ZTE & Haier paket SMART ?
Hubungi kami sekarang juga ! ke:
Jaktim-PTC: 021-98062600.
JaCC Tanah Abang : 021-9994.8888.
Bekasi: 021-9159.5559 dan 021-98833.555.
ITC Cempaka Mas: 021-988.33.222 atau 99.168.717.
Selasa, 15 Januari 2008
Bisnis voucher isi ulang kini diminati banyak kalangan. Hampir di setiap jengkal tanah penjual voucher pulsa isi ulang bisa kita jumpai. Banyak pula pengusaha bidang lain yang tertarik menggeluti bidang ini. Ada yang terjun di kelas bawah ada pula yang di kelas atas. Bagaimana permainan sesungguhnya? Tentu kita perlu melakukannya. Di lapangan lah kita akan bertemu dan menjumpai banyak hal.
Biar mudah ditemukan, blog ini tentu memerlukan kata bantu pengusaha, bisnis dll.
Berikut ini kata bantunya :
Pengusaha, pulsa,voucher, isi ulang,foucer,voucer, entrepreneur, dimas,masbukhin,bukhin, pradhana, pradana, perdana, kartu, chip, jakarta, bekasi, itc,cempaka mas, sentra bisnis,JaCC,trade,center,centre,bisnis,jual,jualan,bisnis smart,bisnis-smart,tangan di atas,tda, karyawan, bisnis, koperasi, ukm, pengusaha, bisnis, milist, jakarta, indonesia, artis, muda, sukses, HIPMI, AMA, asosiasi, manajemen, personalia, usaha, kecil, menengah, menteri, mentri, it, komputer, elektrik, elektronik, electronic, electronik, handphone, handpone, hp, cdma, gsm, esia, simpati, as, smart, three, 3, mentari, im3, starone, bebas, xl, indosat, telkomsel, kartu perdana, flexi, fren, friend, wifone, wimode, huawei, hwawei, hp murah, mudah, gampang, bekas, baru, paket, grosir, dealer, pengecer, enak, kaya, mall, trade center, roxy, roxi, pgc, cililitan, ptc, cempaka mas, itc, ambasador, kuningan, serpong, sgc, cikarang, sales, keliling, outdoor, indoor, gerai, grapari, kios halo, hallo, hello, service, servis, serfis, rusak, baru, resmi, agen, dealer resmi, authorized dealer, ad, sd, sub dealer, mkios, m-kios, sev, mtronik, mtronic, m-tronik, dompet pulsa, dompul, isi esia, dkpp, eratel, telesindo, global, akar daya.
Yang jelas dengan berbisnis voucher akan memudahkan orang lain berkomunikasi... Berarti kita mendapatkan pahala disamping mendapatkan uang. iya kan ?
Biar mudah ditemukan, blog ini tentu memerlukan kata bantu pengusaha, bisnis dll.
Berikut ini kata bantunya :
Pengusaha, pulsa,voucher, isi ulang,foucer,voucer, entrepreneur, dimas,masbukhin,bukhin, pradhana, pradana, perdana, kartu, chip, jakarta, bekasi, itc,cempaka mas, sentra bisnis,JaCC,trade,center,centre,bisnis,jual,jualan,bisnis smart,bisnis-smart,tangan di atas,tda, karyawan, bisnis, koperasi, ukm, pengusaha, bisnis, milist, jakarta, indonesia, artis, muda, sukses, HIPMI, AMA, asosiasi, manajemen, personalia, usaha, kecil, menengah, menteri, mentri, it, komputer, elektrik, elektronik, electronic, electronik, handphone, handpone, hp, cdma, gsm, esia, simpati, as, smart, three, 3, mentari, im3, starone, bebas, xl, indosat, telkomsel, kartu perdana, flexi, fren, friend, wifone, wimode, huawei, hwawei, hp murah, mudah, gampang, bekas, baru, paket, grosir, dealer, pengecer, enak, kaya, mall, trade center, roxy, roxi, pgc, cililitan, ptc, cempaka mas, itc, ambasador, kuningan, serpong, sgc, cikarang, sales, keliling, outdoor, indoor, gerai, grapari, kios halo, hallo, hello, service, servis, serfis, rusak, baru, resmi, agen, dealer resmi, authorized dealer, ad, sd, sub dealer, mkios, m-kios, sev, mtronik, mtronic, m-tronik, dompet pulsa, dompul, isi esia, dkpp, eratel, telesindo, global, akar daya.
Yang jelas dengan berbisnis voucher akan memudahkan orang lain berkomunikasi... Berarti kita mendapatkan pahala disamping mendapatkan uang. iya kan ?
Kamis, 20 Desember 2007
Mendidik Si Ucup Menjadi Pengusaha, oleh Didik Darmanto
« Perencanaan yang Dibutuhkan agar Bebas Krisis Finansial
Tips Mengoptimalkan Pendapatan Anda »
Mendidik Si Ucup Menjadi Pengusaha
Sumber: http://www.keuangan-pribadi.com/mendidik-si-ucup-menjadi-pengusaha/
Orangtua mana sih yang tidak bangga memiliki anak seorang pengusaha sukses. Untuk menjadi pengusaha memang tidak gampang. Kebanyakan dari mereka telah terlatih naluri bisnisnya sejak kecil. Kalau memang ingin punya anak yang menjadi pengusaha, buruan aja si Ucup dididik entrepeneurship.
Belakangan ini status pengusaha kelihatan lebih mentereng ketimbangan menjadi karyawan. Beberapa orang telah membuktikan, bahwa menjadi pengusaha tidak hanya keren namanya, tetapi memang lebih menjanjikan untuk menuju kebebasan finansial. Dengan menjadi pengusaha peluang mencari uang terbuka lebar. Sedangkan penghasilan karyawan setiap bulan stagnan.
Tapi tidak gampang untuk menjadi pengusaha. Butuh jam terbang tinggi agar bisa sukses berusaha. Bahkan orang-orang yang sukses mengelola usaha telah belajar berbisnis sejak kanak-kanak. Sebut saja Masbukhin Pradhana, pengusaha dengan julukan Raja Voucher, telah memulai usaha sejak masih duduk di bangku SD.
Di usia belia ia sudah suka beternak ayam petelur, jualan lilin, kembang api, dan membuka toko kelontong di rumah orang tuanya. Ketika SMP, ia ikut mengelola warung kopi pamannya sambil tetap sekolah. Kebiasaannya berbisnis terus berlanjut hingga akhirnya ia menjadi pengusaha muda beromset miliaran. Menurutnya dalam dunia bisnis jam terbang atau pengalaman itu sangat berpengaruh pada kemajuan dan keberlanjutan bisnis seseorang. Oleh karena itu, semakin dini mendidik anak menjadi pengusaha tentu akan semakin bagus hasilnya kelak di kemudian hari.
Demikian pula dengan Purdi E. Chandra, pemilik lembaga pendidikan Primagama ini jualan telur ayam kampung sejak SMP. Waktu itu, akunya, ia bercita-cita ingin menjadi peternak ayam. Meskipun cita-citanya ternak ayam tidak kesampaian, kini Purdi menjadi bos dengan 32 unit usaha yang memiliki aset di atas Rp 100 miliar.
Menurut dai kondang yang juga seorang pengusaha, Abdullah Gymnastiar, kunci keberhasilan dari seorang wirausahawan sejati itu tergantung dari masa kecilnya. Masa kecil seseorang itulah yang menentukan kualifikasi entrepeneurship seseorang.
“Kalau masa kecilnya selalu dimanja, selalu ditolong, maka bersiaplah menuai anak yang tidak berdaya,” katanya.
Selain ditumbuhkan kecerdasan intelektual, anak juga harus dididik kecerdasan finansial. Tingginya tingkat kecerdasan intelektual anak tidak akan menjamin keberhasilannya dari segi finansial. Tanpa pendidikan finansial anak akan terjebak menjadi pekerja tulen. Ia tidak memiliki kemampuan melihat peluang dan tidak berani mengambil resiko usaha.
Meskipun pendidikan finansial ini penting, tapi tak jarang orang tua justru menghambat naluri bisnis anak. Misalkan si Ucup yang masih duduk di bangku SD ini membawa kue untuk bekal di sekolah. Ternyata banyak temannya yang suka dengan kue bikinan ibunya itu. Kemudian si Ucup bilang, “kalau kalian pada suka dengan kue ini besok bisa aku bawain tapi harganya Rp 500 per potong”.
Setibanya di rumah Ucup bercerita kepada ibunya tentang teman-temannya yang menggemari kue yang ia bawa. Ucup pun menyampaikan niat agar besok ibunya membuat kue lebih banyak karena teman-teman sekolah tertarik untuk membeli. Bahkan beberapa teman sudah ada yang kasih uang segala.
Seharusnya inisiatif si Ucup untuk berbisnis kecil-kecilan di sekolah ditanggapi positif orang tuanya. Tapi tanpa disangka ibunya menolak permintaan Ucup tadi. Sebagai orang tua khawatir kalau bisnis kecil-kecilan yang dilakoni anaknya bakal menggangu konsentrasi belajarnya.
Asah naluri bisnis
Psikolog anak, Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto, mengatakan bahwa orang tua perlu memberi apresiasi terhadap inisiatif anak untuk berbisnis. Inisiatif ini menunjukkan bahwa si anak sudah memiliki kecerdasan finansial. Bahkan ia menyarankan untuk melibatkan anak-anak pada usaha orang tuanya, seperti diikutkan dalam menjaga toko.
Melibatkan anak dalam kegiatan usaha orang tua merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kecerdasan finansial anak. Anak tidak hanya mengetahui enaknya menggunakan uang, tapi juga merasakan susahnya mencari uang selain itu naluri bisnis anak juga akan terasah.
Naluri bisnis ini juga bisa ditumbuhkan dengan menceritakan kisah sukses dan masa kecil para pebisnis ternama. Sehingga anak terinspirasi dan tertantang untuk mengikuti jejak mereka. Begitu pula ketika anak diajak jalan-jalan ke pasar atau supermarket. Kita bisa memperkenalkan mereka dengan konsep-konsep sederhana tentang jual-beli, dan untung-rugi.
Misalkan ketika anak mengambil es krim kita bisa jelaskan, bahwa es krim ini harganya Rp1.000 padahal belanjanya cuma Rp900. harganya dinaikkan Rp100 karena supermarket ingin ambil keuntungan untuk membayar pegawai, listrik dan buat yang punya supermarket.
Mengenalkan anak dengan dunia bisnis memang baik untuk membentuk jiwa kewirausahaan. Tapi perlu diingat, bahwa kegiatan anak tersebut dalam rangka pendidikan bukan murni berbisnis. Andaikan merugi kita tidak boleh memarahinya. Anggap saja kerugian tersebut sebagai ongkos pembelajaran yang sangat berharga bagi anak. Lebih baik gagal berusaha ketika masih kecil, ketimbang sudah besar baru belajar merasakan kegagalan.[]
Dikutip dari Pembelajar.com. Ditulis oleh Didik Darmanto.
Didik Darmanto adalah mantan wartawan yang sekarang berkarir sebagai PNS di Bappenas. Ia adalah penulis buku best seller “Kalau Mau Kaya Ngapain Takut Ngutang” (Bornrich, 2006).
Catatan: Beberapa bagian dari tulisan ini pernah dimuat di Tabloid “Bisnis Uang” dan harian “Bisnis Indonesia”.
Tips Mengoptimalkan Pendapatan Anda »
Mendidik Si Ucup Menjadi Pengusaha
Sumber: http://www.keuangan-pribadi.com/mendidik-si-ucup-menjadi-pengusaha/
Orangtua mana sih yang tidak bangga memiliki anak seorang pengusaha sukses. Untuk menjadi pengusaha memang tidak gampang. Kebanyakan dari mereka telah terlatih naluri bisnisnya sejak kecil. Kalau memang ingin punya anak yang menjadi pengusaha, buruan aja si Ucup dididik entrepeneurship.
Belakangan ini status pengusaha kelihatan lebih mentereng ketimbangan menjadi karyawan. Beberapa orang telah membuktikan, bahwa menjadi pengusaha tidak hanya keren namanya, tetapi memang lebih menjanjikan untuk menuju kebebasan finansial. Dengan menjadi pengusaha peluang mencari uang terbuka lebar. Sedangkan penghasilan karyawan setiap bulan stagnan.
Tapi tidak gampang untuk menjadi pengusaha. Butuh jam terbang tinggi agar bisa sukses berusaha. Bahkan orang-orang yang sukses mengelola usaha telah belajar berbisnis sejak kanak-kanak. Sebut saja Masbukhin Pradhana, pengusaha dengan julukan Raja Voucher, telah memulai usaha sejak masih duduk di bangku SD.
Di usia belia ia sudah suka beternak ayam petelur, jualan lilin, kembang api, dan membuka toko kelontong di rumah orang tuanya. Ketika SMP, ia ikut mengelola warung kopi pamannya sambil tetap sekolah. Kebiasaannya berbisnis terus berlanjut hingga akhirnya ia menjadi pengusaha muda beromset miliaran. Menurutnya dalam dunia bisnis jam terbang atau pengalaman itu sangat berpengaruh pada kemajuan dan keberlanjutan bisnis seseorang. Oleh karena itu, semakin dini mendidik anak menjadi pengusaha tentu akan semakin bagus hasilnya kelak di kemudian hari.
Demikian pula dengan Purdi E. Chandra, pemilik lembaga pendidikan Primagama ini jualan telur ayam kampung sejak SMP. Waktu itu, akunya, ia bercita-cita ingin menjadi peternak ayam. Meskipun cita-citanya ternak ayam tidak kesampaian, kini Purdi menjadi bos dengan 32 unit usaha yang memiliki aset di atas Rp 100 miliar.
Menurut dai kondang yang juga seorang pengusaha, Abdullah Gymnastiar, kunci keberhasilan dari seorang wirausahawan sejati itu tergantung dari masa kecilnya. Masa kecil seseorang itulah yang menentukan kualifikasi entrepeneurship seseorang.
“Kalau masa kecilnya selalu dimanja, selalu ditolong, maka bersiaplah menuai anak yang tidak berdaya,” katanya.
Selain ditumbuhkan kecerdasan intelektual, anak juga harus dididik kecerdasan finansial. Tingginya tingkat kecerdasan intelektual anak tidak akan menjamin keberhasilannya dari segi finansial. Tanpa pendidikan finansial anak akan terjebak menjadi pekerja tulen. Ia tidak memiliki kemampuan melihat peluang dan tidak berani mengambil resiko usaha.
Meskipun pendidikan finansial ini penting, tapi tak jarang orang tua justru menghambat naluri bisnis anak. Misalkan si Ucup yang masih duduk di bangku SD ini membawa kue untuk bekal di sekolah. Ternyata banyak temannya yang suka dengan kue bikinan ibunya itu. Kemudian si Ucup bilang, “kalau kalian pada suka dengan kue ini besok bisa aku bawain tapi harganya Rp 500 per potong”.
Setibanya di rumah Ucup bercerita kepada ibunya tentang teman-temannya yang menggemari kue yang ia bawa. Ucup pun menyampaikan niat agar besok ibunya membuat kue lebih banyak karena teman-teman sekolah tertarik untuk membeli. Bahkan beberapa teman sudah ada yang kasih uang segala.
Seharusnya inisiatif si Ucup untuk berbisnis kecil-kecilan di sekolah ditanggapi positif orang tuanya. Tapi tanpa disangka ibunya menolak permintaan Ucup tadi. Sebagai orang tua khawatir kalau bisnis kecil-kecilan yang dilakoni anaknya bakal menggangu konsentrasi belajarnya.
Asah naluri bisnis
Psikolog anak, Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto, mengatakan bahwa orang tua perlu memberi apresiasi terhadap inisiatif anak untuk berbisnis. Inisiatif ini menunjukkan bahwa si anak sudah memiliki kecerdasan finansial. Bahkan ia menyarankan untuk melibatkan anak-anak pada usaha orang tuanya, seperti diikutkan dalam menjaga toko.
Melibatkan anak dalam kegiatan usaha orang tua merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kecerdasan finansial anak. Anak tidak hanya mengetahui enaknya menggunakan uang, tapi juga merasakan susahnya mencari uang selain itu naluri bisnis anak juga akan terasah.
Naluri bisnis ini juga bisa ditumbuhkan dengan menceritakan kisah sukses dan masa kecil para pebisnis ternama. Sehingga anak terinspirasi dan tertantang untuk mengikuti jejak mereka. Begitu pula ketika anak diajak jalan-jalan ke pasar atau supermarket. Kita bisa memperkenalkan mereka dengan konsep-konsep sederhana tentang jual-beli, dan untung-rugi.
Misalkan ketika anak mengambil es krim kita bisa jelaskan, bahwa es krim ini harganya Rp1.000 padahal belanjanya cuma Rp900. harganya dinaikkan Rp100 karena supermarket ingin ambil keuntungan untuk membayar pegawai, listrik dan buat yang punya supermarket.
Mengenalkan anak dengan dunia bisnis memang baik untuk membentuk jiwa kewirausahaan. Tapi perlu diingat, bahwa kegiatan anak tersebut dalam rangka pendidikan bukan murni berbisnis. Andaikan merugi kita tidak boleh memarahinya. Anggap saja kerugian tersebut sebagai ongkos pembelajaran yang sangat berharga bagi anak. Lebih baik gagal berusaha ketika masih kecil, ketimbang sudah besar baru belajar merasakan kegagalan.[]
Dikutip dari Pembelajar.com. Ditulis oleh Didik Darmanto.
Didik Darmanto adalah mantan wartawan yang sekarang berkarir sebagai PNS di Bappenas. Ia adalah penulis buku best seller “Kalau Mau Kaya Ngapain Takut Ngutang” (Bornrich, 2006).
Catatan: Beberapa bagian dari tulisan ini pernah dimuat di Tabloid “Bisnis Uang” dan harian “Bisnis Indonesia”.
Label:
Artikel Lain
Telkomsel Bali Bantah Ingin Matikan Toko Voucher -detiknet
Selasa, 07/09/2004 16:35 WIB
Telkomsel Bali Bantah Ingin Matikan Toko Voucher
Gede Suardana - detikinet
sumber: http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/09/tgl/07/time/163528/idnews/204361/idkanal/112
Denpasar - PT Telkomsel belum mau memberi komentar soal somasi dari Asosiasi Teknisi dan Pengusaha Handphone Indonesia (Atekindo) Bali. Namun, mereka menegaskan tidak berniat mematikan toko atau outlet voucher.
"Kalau belum ada hitam di atas putih saya belum bisa komentar. Tapi kalau sudah ada saya akan melakukan konsultasi dengan bagian legal kita," kata Tavadi Rismayuda, General Manager Pelayanan dan Service PT Telkomsel Bali Nusra pada detikcom, Selasa (7/9/2004).
Menurut Tavadi, tudingan monopoli itu adalah versi dari Atekindo. Sistem penjualan voucher isi ulang pulsa bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan. Tidak ada maksud untuk mematikan toko-toko atau outlet pulsa isi ulang.
Selama ini, sistem penjualan voucher pulsa isi ulang Telkomsel melewati sebuah distributor utama (DU). Nantinya DU ini akan membentuk gerai dan M-Kios yang menjual harga voucher Telkomsel sesuai dengan harga banderolnya. Misalnya pulsa isi ulang seharga Rp 20 ribu akan dijual Rp 20 juta. Demikian juga pulsa Rp 50 ribu dijual dengan harga yang sama.
Jika dealer menjual voucher kartu seluler Telkomsel ke toko, maka harga banderol Rp 20 ribu bisa dijual berkisar Rp 22-24 ribu dan jatuhnya ke konsumen Rp 25-30 ribu. Sedangkan untuk voucher seharga Rp 50 ribu dijual ke toko Rp 52-57 ribu dan jatuh ke konsumen seharga Rp 55-60 ribu. Harga grosir voucher simpati ini selalu berubah setiap hari dalam satu minggu penjualan.
Tavadi mengaku sebelumnya sudah menempuh jalur damai untuk menyelesaikan masalah ini. Pihaknya mengajukan beberapa opsi tetapi tidak mendapat tanggapan dari Atekindo. Salah satu opsi adalah menawarkan toko-toko itu untuk menjadi anggota M-Kios (gerai) tetapi kurang mendapat tanggapan dari mereka.
Toko-toko yang menjadi anggota Atekindo menolak tawaran itu karena menganggap syarat menjadi anggota M-Kios cukup berat. Kalau untuk menjadi M-Kios setiap toko yang berformat M-Kios diberi target oleh pihak Telkomsel penjualan berupa voucher produk Telkomsel sejumlah 100 unit dalam waktu satu minggu.
Selain itu, toko handphone yang berformat M-Kios hanya boleh menjual voucher dari minimal dua operator seluler salah satunya Telkomsel. Merchandise dan umbul-umbul dan sarana promosi operator lain yang ada di setiap M-Kios harus dihilangkan atau ditiadakan diganti sarana promosi Telkomsel.
Seperti diberitakan, Asosiasi Teknisi dan Pengusaha Handphone Indonesia (Atekindo) Bali mensomasi PT Telkomsel dengan dugaan melakukan monopoli penjualan voucher isi ulang pulsa. ( tis )
Telkomsel Bali Bantah Ingin Matikan Toko Voucher
Gede Suardana - detikinet
sumber: http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/09/tgl/07/time/163528/idnews/204361/idkanal/112
Denpasar - PT Telkomsel belum mau memberi komentar soal somasi dari Asosiasi Teknisi dan Pengusaha Handphone Indonesia (Atekindo) Bali. Namun, mereka menegaskan tidak berniat mematikan toko atau outlet voucher.
"Kalau belum ada hitam di atas putih saya belum bisa komentar. Tapi kalau sudah ada saya akan melakukan konsultasi dengan bagian legal kita," kata Tavadi Rismayuda, General Manager Pelayanan dan Service PT Telkomsel Bali Nusra pada detikcom, Selasa (7/9/2004).
Menurut Tavadi, tudingan monopoli itu adalah versi dari Atekindo. Sistem penjualan voucher isi ulang pulsa bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan. Tidak ada maksud untuk mematikan toko-toko atau outlet pulsa isi ulang.
Selama ini, sistem penjualan voucher pulsa isi ulang Telkomsel melewati sebuah distributor utama (DU). Nantinya DU ini akan membentuk gerai dan M-Kios yang menjual harga voucher Telkomsel sesuai dengan harga banderolnya. Misalnya pulsa isi ulang seharga Rp 20 ribu akan dijual Rp 20 juta. Demikian juga pulsa Rp 50 ribu dijual dengan harga yang sama.
Jika dealer menjual voucher kartu seluler Telkomsel ke toko, maka harga banderol Rp 20 ribu bisa dijual berkisar Rp 22-24 ribu dan jatuhnya ke konsumen Rp 25-30 ribu. Sedangkan untuk voucher seharga Rp 50 ribu dijual ke toko Rp 52-57 ribu dan jatuh ke konsumen seharga Rp 55-60 ribu. Harga grosir voucher simpati ini selalu berubah setiap hari dalam satu minggu penjualan.
Tavadi mengaku sebelumnya sudah menempuh jalur damai untuk menyelesaikan masalah ini. Pihaknya mengajukan beberapa opsi tetapi tidak mendapat tanggapan dari Atekindo. Salah satu opsi adalah menawarkan toko-toko itu untuk menjadi anggota M-Kios (gerai) tetapi kurang mendapat tanggapan dari mereka.
Toko-toko yang menjadi anggota Atekindo menolak tawaran itu karena menganggap syarat menjadi anggota M-Kios cukup berat. Kalau untuk menjadi M-Kios setiap toko yang berformat M-Kios diberi target oleh pihak Telkomsel penjualan berupa voucher produk Telkomsel sejumlah 100 unit dalam waktu satu minggu.
Selain itu, toko handphone yang berformat M-Kios hanya boleh menjual voucher dari minimal dua operator seluler salah satunya Telkomsel. Merchandise dan umbul-umbul dan sarana promosi operator lain yang ada di setiap M-Kios harus dihilangkan atau ditiadakan diganti sarana promosi Telkomsel.
Seperti diberitakan, Asosiasi Teknisi dan Pengusaha Handphone Indonesia (Atekindo) Bali mensomasi PT Telkomsel dengan dugaan melakukan monopoli penjualan voucher isi ulang pulsa. ( tis )
Langganan:
Postingan (Atom)